Persiapkan Diri Menuju Hari Akhir
Kehidupan
di dunia ini ibarat tempat penyeberangan yang sedang dilalui oleh
orang-orang yang hidup di dalamnya. Setiap orang akan melewati dan
meninggalkannya, lalu menuju kehidupan yang sesungguhnya. Allah SWT
menjadikan dunia ini sebagai tempat beramal dan akhirat sebagai tempat
pembalasan amalan. Maka setiap orang yang beramal, dia akan melihat
balasannya. Dan orang yang lalai akan menyesali perbuatannya. Setiap
orang yang menjalani kehidupan dunia ini akan ada saat berakhirnya. Hari
pembalasan pasti akan datang, karena itu janganlah kita tertipu dengan
gemerlapnya kehidupan dunia yang sementara ini, sehingga melalaikan kita
dari kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan di akhirat kelak.
Kematian
adalah suatu kepastian yang akan menimpa seseorang. Kematian akan
memisahkan dirinya dari keluarga, harta, serta tempat tinggalnya. Allah SWT
telah memberitakan melalui firman-Nya, bahwa di antara manusia ada yang
akan mendapatkan pertolongan dan mendapatkan kabar gembira pada saat
kematiannya, ada pula yang merasakan ketakutan yang luar biasa. Allah SWT menyebutkan keadaan orang-orang yang bahagia saat kematiannya dalam firman-Nya,
إِنَّ
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ
عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا
بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الاخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي
أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ﴿٣١﴾ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ
رَّحِيمٍ ﴿٣٢﴾
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu
merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang
telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah
Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya
kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di
dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushshilat: 30-31).
Semua
kita tentunya mengharapkan kabar gembira di saat malaikat maut hendak
mencabut nyawa kita. Karena dengan itu seseorang akan mengawali
kehidupan bahagia di alam akhirat kelak. Kebahagiaan hidup di akhirat
itu tentu dimulai dengan kenikmatan di alam kubur dan
kemudahan-kemudahan yang akan terus dialami pada kehidupan akhirat
nantinya. Keutamaan yang Allah karuniakan akan dirasakan oleh
orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah, hal ini ditandai
dengan menerima dan menjalankan syariat-Nya. Yaitu orang-orang yang
senantiasa ikhlas dalam beribadah kepada-Nya dan mengikuti jalan
Rasulullah SAW dan para ulama yang mengikuti jejaknya. Adapun orang-orang yang menyerahkan diri kepada selain Allah SWT,
maka dia akan merasakan siksa yang sangat pedih. Dimulai dari saat
kematiannya dan begitu pula ketika berada di alam kuburnya serta
kejadian-kejadian berikutnya.
Sudah
merupakan keyakinan, bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir dan akan
datang saatnya hari kebangkitan. Seluruh manusia, sejak yang pertama
kali diciptakan hingga yang terakhir akan dibangkitkan dari alam
kuburnya, serta akan dikumpulkan di padang mahsyar. Selanjutnya,
kehidupan akhirat akan berujung pada dua tempat tinggal yang
sesungguhnya, yaitu surga atau neraka. Maka di antara manusia,
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, akan menjadi penduduk surga
dan dikatakan kepada mereka:
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَآأَسْلَفْتُمْ فِي اْلأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“Makan
dan minumlah kalian dengan penuh kesenangan disebabkan amal yang telah
kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (saat di dunia).” (Al-Haqqah: 24)
Sementara
yang lainnya akan menjadi penduduk neraka. Mereka akan menyesal
terhadap kelalain mereka saat menjalankan kehidupan di dunia dengan
mengatakan seperti yang difirmankan Allah.
يَاحَسْرَتَى عَلَى مَافَرَّطتُ فِي جَنْبِ اللهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ
“Amat
besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban)
terhadap Allah, dan aku sungguh dahulu termasuk orang-orang yang
memperolok-olokkan (agama Allah).” (Az-Zumar: 56)
Saudaraku..............! Marilah kita berlomba-lomba dalam beramal
shalih dalam kehidupan yang singkat ini. Janganlah kita menjadi orang
yang memiliki sifat sombong sehingga menolak kebenaran yang datang
kepada kita. Begitu pula, janganlah kita menjadi orang-orang yang lebih
mementingkan kehidupan dunia dan mengikuti hawa nafsu. Allah SWT meenyatakan dalam firman-Nya:
فَأَمَّا
مَن طَغَى . وَءَاثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ
الْمَأْوَى . وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ
الْهَوَى . فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
“Adapun
orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka
sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang
takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa
nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 37-41).
Semoga Allah senantiasa
memberikan hidayahNya kepada kita, sehingga kita tetap istiqomah dalam
menjalankan pengabdian diri kepadaNya, dan dengan itu kita berhak untuk
mendapatkan keridhoanNya dan mendapatkan surga yang dijanjikanNya untuk
orang-orang yang beriman.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar