DENGAN SENI HIDUP AKAN MENJADI INDAH DENGAN ILMU HIDUP AKAN MENJADI MUDAH DENGAN IMAN HIDUP AKAN MENJADI TERARAH
Minggu, 30 Desember 2012
Minggu, 23 Desember 2012
Rabu, 14 November 2012
Doa akhir dan awal tahun Hijriyah
Kita akan memasuki tahun baru Islam, yaitu 1 Muharram
tahun 1434 Hijriyah. Meskipun banyak dari sebagian kita umat Islam yang
memandang ‘biasa-biasa saja’ tahun baru Islam ini namun sesungguhnya
saat pergantian tahun baru Islamlah saat yang paling tepat untuk memulai
sebuah resolusi baru.
‘Resolusi baru’, seperti itulah ungkapan yang banyak diucapkan oleh
sebagian saudara-saudara kita saat mereka merayakan pergantian tahun
baru Masehi. Namun sebenarnya momen yang tepat untuk memulai resolusi
baru adalah ketika pergantian tahun baru Islam. Mengapa?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita akan melihat sekilas jauh ke
belakang tentang asal muasal dimulainya perhitungan tahun/kalendar Islam
(hijriyah). Ketika itu khalifah Umar bin Khattab ra. setelah berunding
dengan beberapa penasihatnya akhirnya memutuskan untuk menggunakan tahun
dimana Rasulullah Saw. berhijrah dari Mekah ke Madinah sebagai awal
permulaan perhitungan kalendar Islam. Momentum hijrah Rasulullah Saw.
dianggap mewakili ‘era baru’, karena bukan halnya saat itu Rasulullah
berhasil meloloskan diri dari kota Mekkah yang sudah tidak kondusif lagi
bagi perkembangan dakwah beliau namun juga keputusannya untuk berhijrah
ke Madinah membawa pelita terang bagi kebangkitan Islam sehingga beliau
berhasil membangun pondasi mental dan spiritual bagi umat Islam yang
terasa sampai sekarang ini.
Para shalihin mengajarkan kita untuk berdoa ketika menjelang
pergantian tahun. Dan dibawah ini adalah doa akhir tahun dan awal tahun
yang lafadznya cukup terkenal karena banyak terdapat di buku-buku doa.
Doa Akhir Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa
dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30
Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri
perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan
dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan
apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada
perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan,
maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani
‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya
ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da
jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu
fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma
yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa
taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa
Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah,
segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi
larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak
melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang
sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau
telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena
itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya
dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal
perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan
pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat
Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal
kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai
Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu
kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Doa Awal Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam.
Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita
sebagai Mu’min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru
ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa
fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad
aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi
wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i
wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin,
wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa
‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada
junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu
perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya
dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa
nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan
amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki
Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan
keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan
ke atas para keluarga dan sahabatnya.
Senin, 12 November 2012
BAHAYA NARKOBA
I. PENDAHULUAN
Beberapa masalah yang menjadi masalah putra-putri/generasi muda kita sekarang ini. Masalah-masalah tersebut adalah :
1. Ketdakpastian masa depan.
Sebagian
besar putra-putri kita tidak memiliki kejelasan masa depan. Akan
menjadi apa besok tidak dapat mengetahuinya. Tak ada sekolah yang
menjamin kerja alumninya kecuali sejumlah lembaga pendidikan tertentu
yang jumlahnya sangat sedikit.
2. Persaingan hidup yang semakin ketat
Kita lihat fenomena ketika dibuka lowonga kerja. Satu peluang bisa diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan orang.
3. Beban seksual dan narkoba.
Maksud
hati pengin menikah tetapi belum bekerja, akibatnya tertunda. Padahal
seiring dengan meningkatnya nilai gizi dan berbagai rangsangan seksual,
putra-putri kita semakit cepad dewasa secara seksual, tetapi untuk
melampiaskannya harus menanti punya pekerjaan lebih dulu. Umur 9 tahun
sudah mimpi basah/haid pertama, untuk melampiaskannya menanti sampai
umur 30 tahun karena baru dapat pekerjaan. Bayangkan 21 tahun harus ngempet. Mana tahan, amat berat.
Di
tengah-tengah kegalauan itu remaja kita ingin lari dari masalah dan
hidup nikmat maka dengan cara yang instant, mereka terperangkap oleh
NARKOBA.
II. BAHAYA NARKOBA MENURUT AGAMA
Persoalan narkoba adalah bagian dari persoalan abadi manusia. Sebab
persoalan ini telah ada dari dulu dan akan selalu ada sampai kapanpun.
Oleh karena itu hal ini juga manjadi bagian dari perjuangan abadi
manusia. Kita tidak boleh putus asa untuk selalu mencegah, menanggulangi
dan menyembuhkan putra-putri kita dari bahaya narkoba.
NARKOBA adalah bagian dari khamr yang telah banyak dinyatakan dalam al-Qur’an dan hadits.
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ
لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا
يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ
لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ(219)
Mereka
bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfa`atnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.”
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir, (QS. Al-Baqarah : 219)
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى
حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ
حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ
أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ
تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا(43)
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan
pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar
berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam
musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu
dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya
Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun.
(QS. An-Nisa : 43).
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ
وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(90)إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ
بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ
وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ
مُنْتَهُونَ(91)
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud
hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu). (QS. Al-Maidah : 90-91)
Dalam hadits Rasulullah bersabda :
كل مسكر خمر و كل خمر حرام (رواه البخارى)
Setiap yang memabukakan adalah khamr, dan setiap khamr adalah haram. (HR. Bukhari).
Dari beberapa ayat di atas dijelaskan bahaya khamr termasuk di dalamnya narkoba, yaitu :
1. Bahaya sosial (menimbulkan permusuhan dan kebencian sesama)
2. Bahaya ritual (menghalangi untuk ingat kepada Allah).
3. Minum khamr adalah perbuatan syaitan dan bagian dari penyakit masyarakat seperti judi, klenik (musyrik) dan mengundi nasib.
Rabu, 07 November 2012
DUNIA HANYA TEMPAT PERSINGGAHAN
Persiapkan Diri Menuju Hari Akhir
Kehidupan di dunia ini ibarat tempat penyeberangan yang sedang dilalui oleh orang-orang yang hidup di dalamnya. Setiap orang akan melewati dan meninggalkannya, lalu menuju kehidupan yang sesungguhnya. Allah SWT menjadikan dunia ini sebagai tempat beramal dan akhirat sebagai tempat pembalasan amalan. Maka setiap orang yang beramal, dia akan melihat balasannya. Dan orang yang lalai akan menyesali perbuatannya. Setiap orang yang menjalani kehidupan dunia ini akan ada saat berakhirnya. Hari pembalasan pasti akan datang, karena itu janganlah kita tertipu dengan gemerlapnya kehidupan dunia yang sementara ini, sehingga melalaikan kita dari kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan di akhirat kelak.
Kematian adalah suatu kepastian yang akan menimpa seseorang. Kematian akan memisahkan dirinya dari keluarga, harta, serta tempat tinggalnya. Allah SWT telah memberitakan melalui firman-Nya, bahwa di antara manusia ada yang akan mendapatkan pertolongan dan mendapatkan kabar gembira pada saat kematiannya, ada pula yang merasakan ketakutan yang luar biasa. Allah SWT menyebutkan keadaan orang-orang yang bahagia saat kematiannya dalam firman-Nya,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الاخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ﴿٣١﴾ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ ﴿٣٢﴾“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushshilat: 30-31).
Semua kita tentunya mengharapkan kabar gembira di saat malaikat maut hendak mencabut nyawa kita. Karena dengan itu seseorang akan mengawali kehidupan bahagia di alam akhirat kelak. Kebahagiaan hidup di akhirat itu tentu dimulai dengan kenikmatan di alam kubur dan kemudahan-kemudahan yang akan terus dialami pada kehidupan akhirat nantinya. Keutamaan yang Allah karuniakan akan dirasakan oleh orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah, hal ini ditandai dengan menerima dan menjalankan syariat-Nya. Yaitu orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam beribadah kepada-Nya dan mengikuti jalan Rasulullah SAW dan para ulama yang mengikuti jejaknya. Adapun orang-orang yang menyerahkan diri kepada selain Allah SWT, maka dia akan merasakan siksa yang sangat pedih. Dimulai dari saat kematiannya dan begitu pula ketika berada di alam kuburnya serta kejadian-kejadian berikutnya.
Sudah merupakan keyakinan, bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir dan akan datang saatnya hari kebangkitan. Seluruh manusia, sejak yang pertama kali diciptakan hingga yang terakhir akan dibangkitkan dari alam kuburnya, serta akan dikumpulkan di padang mahsyar. Selanjutnya, kehidupan akhirat akan berujung pada dua tempat tinggal yang sesungguhnya, yaitu surga atau neraka. Maka di antara manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, akan menjadi penduduk surga dan dikatakan kepada mereka:
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَآأَسْلَفْتُمْ فِي اْلأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“Makan dan minumlah kalian dengan penuh kesenangan disebabkan amal yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (saat di dunia).” (Al-Haqqah: 24)
Sementara yang lainnya akan menjadi penduduk neraka. Mereka akan menyesal terhadap kelalain mereka saat menjalankan kehidupan di dunia dengan mengatakan seperti yang difirmankan Allah.يَاحَسْرَتَى عَلَى مَافَرَّطتُ فِي جَنْبِ اللهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ
“Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan aku sungguh dahulu termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).” (Az-Zumar: 56)
Saudaraku..............! Marilah kita berlomba-lomba dalam beramal shalih dalam kehidupan yang singkat ini. Janganlah kita menjadi orang yang memiliki sifat sombong sehingga menolak kebenaran yang datang kepada kita. Begitu pula, janganlah kita menjadi orang-orang yang lebih mementingkan kehidupan dunia dan mengikuti hawa nafsu. Allah SWT meenyatakan dalam firman-Nya:
فَأَمَّا مَن طَغَى . وَءَاثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى . وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى . فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
“Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 37-41).
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayahNya kepada kita, sehingga kita tetap istiqomah dalam menjalankan pengabdian diri kepadaNya, dan dengan itu kita berhak untuk mendapatkan keridhoanNya dan mendapatkan surga yang dijanjikanNya untuk orang-orang yang beriman.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ
Jumat, 26 Oktober 2012
Nurun Ala Nurin_ Cahaya diatas Cahaya
Assalamualaikum Wr. Wb.
Nurun Ala Nurin, Anakku. Sesungguhnya namamu menyebut kebesaran Tuhan semesta alam, yang menuntun manusia menuju Cahaya-Nya.
Satu hal yang ingin Bapak sampaikan kepadamu, bahwasaanya Bapak tidak bisa memberimu sesuatu yang berharga kecuali pemahaman terhadap agama Islam, khususnya tentang ketauhidan kepada Allah SWT dan hikmah di dalam memahami samudra Al-Qur’an yang luas dan dalam.
Itupun juga sangat sedikit yang bisa Bapak berikan, sebatas apa yang telah Bapak ketahui sebelumnya, sehingga masih harus engkau cari nilai kebenaran yang lebih tinggi dari apa yang bisa engkau pahami dari yang Bapak sampaikan. Dengan harapan ketauhidan dan hikmah yang engkau miliki bisa lebih memberi jawaban yang semakin terang atas segala persoalan yang engkau hadapi selama hidup di dunia dan di akhirat.
Apa yang Bapak berikan tentang ketauhidan dan hikmah ini hanya berdasar pada sedikit eksplorasi ayat Al-Qur’an, beberapa hadist, serta dari pendapat dan tulisan orang-orang yang Bapak anggap mumpuni ketauhidan dan ilmu-nya. Masih banyak hikmah ayat Al-Qur’an yang perlu di ihjtihad-ti, masih bertumpuk hadist yang perlu ditelaah, dan masih luas samudra ilmu ketauhidtan yang perlu diperdalam, sehingga engkau semakin mendapatkan cahaya selama menempuh jalan yang lurus, yaitu jalan yang menuju Allah SWT semata.
Kalimat-kalimat yang Bapak sampaikan ini adalah bagaian kecil dari partikel cahaya untuk menuntun pada tujuan hidup, yaitu menuju (kembali) kepada Rab-mu. Sehingga masih harus engkau cari berjuta-juta partikel lain agar cahaya semakin terang, agar jalan yang lurus semakin mudah dilalui, dan pada akhirnya semakin mudah tujuan hidup tersebut tercapai.
Semoga Allah SWT selalu membimbingmu dan memberikan partikel-pertikel cahaya tersebut kepadamu.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Kamis, 25 Oktober 2012
Mukjizat Sholat sebagai Do'a
Dalam bahasa Arab, sholat bermakna
doa, tetapi unsur sholat meliputi doa, pujian dan gerak. Dalam
perspektif way of life seorang muslim, sholat adalah tugas hidup, bukan
tujuan. Seperti halnya ibadah yang lain, sholat mempunyai aspek bentuk
yang dapat dilihat dengan mata kepala, dan aspek esensi yang merupakan
makna sebenarnya dari ibadah. Pada tataran teori, sholat dapat mencegah
perbuatan keji dan mungkar. Akan tetapi pada tataran praktek,
sebagaimana juga ibadah lain, bisa saja sholat tidak bermakna apa-apa.
Oleh karena itu seperti yang disebut al Qur’an, bagi orang-orang yang
menjalankan sholat masih disediakan neraka Wail (wailun lil musallin,
Q/107:4). Pada orang tertentu, salat masih dirasakan sebagai kewajiban,
pada orang lain, mungkin sudah dirasakan sebagai kemestian, dan
selanjutnya ada orang yang merasakan sholat sebagai kebutuhan, bahkan
sebagai idaman yang menggairahkan.
Bagi Nabi, sholat sejajar dengan hobi atau kegemaraan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya orang yang sudah maqamnya, yang dapat merasakan kemesraan hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dalam “ruang” sholat seperti kemesraan sepasang kekasih.
Di dalam sholat orang yang maqamnya seperti itu terdapat nuansa komunikasi yang sangat intim sehingga seusai sholat wajahnya berseri-seri, hatinya tenteram dan sepanjang waktu rindu untuk kembali sholat. Bacaan dalam sholat berisi pujian dan doa yang sudah ditentukan, tetapi di dalam sholat boleh mengajukan permintaan lain diluar yang dibaca. Doa dalam sholat boleh diajukan dengan bahasa sendiri yang kita mengerti, karena orang yang berdoa memang harus mengerti apa yang diminta namun itu hanya boleh diungkapkan dalam hati saja.
Dalam struktur syari’at Islam, sholat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh kaum mukmin (inna as salat kanat ‘ala al mu’minin kitaban mauquta,Q/4:103). Sebagai kewajiban yang bersifat sentral, sholat tidak cukup dikerjakan sekali-sekali, tetapi bersistem sepanjang hidup manusia. Oleh karena itu perintah sholat bukan untuk mengerjakan, tetapi mendirikan sholat (iqam as sholati), yakni mengerjakan dengan mengikuti sistemnya. Jika sholat dikerjakan dengan mengikuti sistemnya, maka ia akan berfungsi bagi yang mengerjakannya, seperti maksud syari’at sholat. Jika sholat hanya dikerjakan tanpa mengikuti sistemnya maka yang tertinggal hanyalah bentuk ritual sholat yang tidak relevan dengan fungsinya. sholat lima waktu merupakan tugas wajib, oleh karena itu ia tidak dimaksud untuk apa-apa selain mematuhi kewajiban.
Untuk mencari nilai plus hubungan manusia dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, misalnya ingin dekat dengan Allah, maka itu bukan dengan sholat wajib, tetapi dengan sholat sunnat (nawafil).
Diantara fungsi sholat adalah (1) untuk berkomunikasi dengan Allah, (2) media zikir kepada Allah dan (3) untuk membangun kepribadian.
Komunikasi antara seorang manusia dengan Allah, bisa berupa permintaan (doa), pengaduan, konsultasi, bisa juga sebagai pelepas kerinduan. Sholat Istikharah misalnya adalah bentuk permintaan seorang manusia kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberi kemampuan memilih (dipilihkan yang terbaik) dari pilihan-pilihan yang sulit.
Jawaban dari istikharah dapat diketahui melalui tiga jalan. (1) melalui isyarat naumiyyah, yakni isyarat mimpi yang melambangkan apa yang sebaiknya dipilih, (2) jawaban itu disampaikan melalui nasehat dan saran banyak orang, yang terasa sehat, masuk akal dan menyejukkan, dan (3) melalui ketajaman nurani dimana hati menjadi sangat yakin atas pilihannya meski boleh jadi ditentang oleh seluruh penduduk bumi.
Adapun jika seorang mukmin mempunyai permintaan khusus kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka kepadanya dianjurkan untuk mengerjakan sholat hajat. Al Qur’an memang mengisyaratkan bahwa permohonan pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bisa dilakukan dengan sabar dan sholat, ista’i nu bi as sobri wa as salat. (Q/2:45, 153)
Jika orang mengerjakan sholat istikharah disebabkan karena kurang percaya diri dalam mengambil keputusan, maka sholat hajat dilakukan sehubungan dengan telah adanya keputusan yang diambil dan langkah yang sudah dimulai. Dalam keyakinan atas pilihan itulah orang bermohon agar apa yang diyakini telah diridai Allah itu terlaksana dengan baik.
Perhatikan kandungan doa sholat hajat seperti yang diajarkan oleh Rasul di bawah ini:
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Mulia. Maha Suci Allah, Pemilik ‘Arasy yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku mohon kepada Mu hal-hal yang mendatangkan (a) rahmat Mu, (b) ampunan Mu, (c) perlindungan Mu dari dosa, (d) peluang meraih segala kebajikan dan (e) terbebas dari kesalahan. Ya Allah aku mohon kepada Mu, jangan Engkau biarkan dosaku tanpa Engkau ampuni, dan jangan Engkau biarkan kesulitanku, tanpa Engkau beri jalan ke luar, dan jangan Engkau biarkan hajatku yang telah Engkau ridai, tanpa Engkau kabulkan, wahai Tuhan yang Maha Pengasih.
Bagi Nabi, sholat sejajar dengan hobi atau kegemaraan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya orang yang sudah maqamnya, yang dapat merasakan kemesraan hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dalam “ruang” sholat seperti kemesraan sepasang kekasih.
Di dalam sholat orang yang maqamnya seperti itu terdapat nuansa komunikasi yang sangat intim sehingga seusai sholat wajahnya berseri-seri, hatinya tenteram dan sepanjang waktu rindu untuk kembali sholat. Bacaan dalam sholat berisi pujian dan doa yang sudah ditentukan, tetapi di dalam sholat boleh mengajukan permintaan lain diluar yang dibaca. Doa dalam sholat boleh diajukan dengan bahasa sendiri yang kita mengerti, karena orang yang berdoa memang harus mengerti apa yang diminta namun itu hanya boleh diungkapkan dalam hati saja.
Dalam struktur syari’at Islam, sholat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh kaum mukmin (inna as salat kanat ‘ala al mu’minin kitaban mauquta,Q/4:103). Sebagai kewajiban yang bersifat sentral, sholat tidak cukup dikerjakan sekali-sekali, tetapi bersistem sepanjang hidup manusia. Oleh karena itu perintah sholat bukan untuk mengerjakan, tetapi mendirikan sholat (iqam as sholati), yakni mengerjakan dengan mengikuti sistemnya. Jika sholat dikerjakan dengan mengikuti sistemnya, maka ia akan berfungsi bagi yang mengerjakannya, seperti maksud syari’at sholat. Jika sholat hanya dikerjakan tanpa mengikuti sistemnya maka yang tertinggal hanyalah bentuk ritual sholat yang tidak relevan dengan fungsinya. sholat lima waktu merupakan tugas wajib, oleh karena itu ia tidak dimaksud untuk apa-apa selain mematuhi kewajiban.
Untuk mencari nilai plus hubungan manusia dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, misalnya ingin dekat dengan Allah, maka itu bukan dengan sholat wajib, tetapi dengan sholat sunnat (nawafil).
Diantara fungsi sholat adalah (1) untuk berkomunikasi dengan Allah, (2) media zikir kepada Allah dan (3) untuk membangun kepribadian.
Komunikasi antara seorang manusia dengan Allah, bisa berupa permintaan (doa), pengaduan, konsultasi, bisa juga sebagai pelepas kerinduan. Sholat Istikharah misalnya adalah bentuk permintaan seorang manusia kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberi kemampuan memilih (dipilihkan yang terbaik) dari pilihan-pilihan yang sulit.
Jawaban dari istikharah dapat diketahui melalui tiga jalan. (1) melalui isyarat naumiyyah, yakni isyarat mimpi yang melambangkan apa yang sebaiknya dipilih, (2) jawaban itu disampaikan melalui nasehat dan saran banyak orang, yang terasa sehat, masuk akal dan menyejukkan, dan (3) melalui ketajaman nurani dimana hati menjadi sangat yakin atas pilihannya meski boleh jadi ditentang oleh seluruh penduduk bumi.
Adapun jika seorang mukmin mempunyai permintaan khusus kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka kepadanya dianjurkan untuk mengerjakan sholat hajat. Al Qur’an memang mengisyaratkan bahwa permohonan pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bisa dilakukan dengan sabar dan sholat, ista’i nu bi as sobri wa as salat. (Q/2:45, 153)
Jika orang mengerjakan sholat istikharah disebabkan karena kurang percaya diri dalam mengambil keputusan, maka sholat hajat dilakukan sehubungan dengan telah adanya keputusan yang diambil dan langkah yang sudah dimulai. Dalam keyakinan atas pilihan itulah orang bermohon agar apa yang diyakini telah diridai Allah itu terlaksana dengan baik.
Perhatikan kandungan doa sholat hajat seperti yang diajarkan oleh Rasul di bawah ini:
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Mulia. Maha Suci Allah, Pemilik ‘Arasy yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku mohon kepada Mu hal-hal yang mendatangkan (a) rahmat Mu, (b) ampunan Mu, (c) perlindungan Mu dari dosa, (d) peluang meraih segala kebajikan dan (e) terbebas dari kesalahan. Ya Allah aku mohon kepada Mu, jangan Engkau biarkan dosaku tanpa Engkau ampuni, dan jangan Engkau biarkan kesulitanku, tanpa Engkau beri jalan ke luar, dan jangan Engkau biarkan hajatku yang telah Engkau ridai, tanpa Engkau kabulkan, wahai Tuhan yang Maha Pengasih.
sumber :mailist agussyafii.blogspot.com
Rabu, 24 Oktober 2012
SESUNGGUHNYA ALLAH ITU INDAH DAN MENCINTAI KElNDAHAN
Inilah yang diajarkan oleh Nabi SAW kepada sahabatnya.
Mungkin ada sebagian manusia yang mengira bahwa mencintai
keindahan itu bisa mengurangi keimanan atau memasukkan
seseorang ke lingkup kelalaian dan kesombongan yang dibenci
oleh Allah dan oleh manusia.
Ibnu Mas'ud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam
hatinya ada sebiji sawi dari kesombongan," ada seorang yang
bertanya, "Sesungguhnya jika ada seseorang yang senang
memakai baju baik dan sandal baik (apakah itu termasuk
kesombongan?), Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah itu
indah, mencintai keindahan, kesombongan adalah menolak
kebenaran dan membenci manusia" (HR. Muslim)
Awal ciptaan makhluk (Manusia) dan Nur Muhammad
Dibawah ini merupakan petikan dari Buku "Sirrul Asrar" oleh As-Syeikh Abdul Kadir Al-Jailani, muka surat 10 hingga 16.
Makhluk
yang pertama yang di ciptakan oleh Allah adalah Ruh Muhammad saw. Ia
diciptakan daripada cahaya 'Jamal' Allah. Sebagaimana firman Allah di
dalam hadis Kudsi "Aku ciptakan ruh Muhammad dari cahaya Zat Ku". Nabi
Muhammad saw, juga bersabda: "Yang pertama diciptakan oleh Allah ialah
ruh ku. Dan yang pertama diciptakan oleh Allah ialah cahaya ku. Dan yang
pertama diciptakan oleh Allah ialah qalam. Dan yang pertama diciptakan
oleh Allah ialah akal". Ruh, cahaya, qalam dan akal pada dasarnya
adalah satu iaitu hakikat Muhammad. Hakikat Muhammad di sebut "nur",
kerana bersih dari segala kegelapan yang menghalangi untuk dekat kepada
Allah sebagaimana firman Allah "Telah datang kepada mu cahaya dan kitab
penerang dari Allah". Hakikat Muhammad di sebut juga akal, kerana ia
yang menemukan segala sesuatu. Hakikat Muhammad disebut qalam kerana ia
yang menjadi sebab perpindahan ilmu (seperti halnya mata pena sebagai
pengalih ilmu di alam huruf pengetahuan yang tertulis). Ruh Muhammad
adalah ruh yang termurni sebagai makhluk pertama dan asal seluruh
makhluk sesuai dengan sabda Rasulullah saw: "Aku dari Allah dan
orang-orang mukmin dari aku". Dan dari ruh Muhammad itulah, Allah
menciptakan semua ruh di alam 'Lahut' dalam bentuk yang terbaik yang
hakiki. Itulah nama seluruh manusia di alam Lahut.
Alam
Lahut adalah negeri bagi seluruh manusia. Allah menciptakan Arasy dari
cahaya zat Muhammad saw. Bagitu juga makhluk lain berazal dari zat
Muhammad. Selanjutnya ruh-ruh di turunkan ke alam yang terendah, di
masukan pada makhluk yang terendah iaitu jasad. Sebagaimana firman Allah
"Kemudian Aku turunkan manusia ke tempat yang terendah" Proses turunnya
adalah setelah ruh diciptakan di alam Lahut, maka di turunkan ke alam
Jabarut dan di balut dengan cahaya Jabarut. Sebagai pakaian antara dua
haram lapis kedua ini di sebut ruh 'Sultani'. Selanjutnya ia di
turunkan lagi ke alam Malakut dan di balut dengan cahaya Malakut yang di
sebut ruh 'Ruhani'. Kemudian di turunkan lagi ke alam Mulki dan di
balut dengan cahaya Mulki. Lapis ke empat ini di sebut ruh 'Jismani'.
Selanjutnya Allah ciptakan badan (jasad) dari Mulki (bumi), sebagaimana
firman Allah: "Dari bumi aku mencipta kamu. Kepada bumi aku
mengembalikan mu. Dan dari bumi pula lah aku mengeluarkan mu". Setelah
terujud jasad, Allah memerintahkan ruh agar masuk ke dalam jasad, maka
ruh masuk ke dalam jasad, sebagaimana firman Allah: "Ku tiupkan ruh dari
Ku ke dalam jasad". Ketika ruh berada di dalam jasad, ruh lupa akan
perjanjian awal di alam Lahut iaitu hari perjanjian: "Bukankah Aku ini
tuhan mu" Ruh menjawab, "Benar, engkau adalah Tuhan kami".
Kerana
ruh lupa pada perjanjian awal, maka ruh tidak dapat kembali ke alam
Lahut sebagai tempat asal. Kerana itu, dan kasihnya Allah menolong
mereka (manusia) dengan menurunkan kitab-kitab samawi sebagai peringatan
tentang negeri asal mereka, sesuai dengan firman Allah "Berikanlah
peringatan pada mereka tentang hari-hari Allah", iaitu hari pertemuan
antara Allah dengan seluruh arwah (ruh) di alam Lahut. Lain halnya
dengan para nabi, mereka datang ke bumi dan kembali ke akhirat, badannya
di bumi, sedangkan ruhnya berada di negeri asal kerana adanya
peringatan ini. Sangat sedikit orang yang sedar dan kembali serta
berkeinginan dan sampai ke alam asal mereka. Kerana sedikitnya manusia
yang mampu kembali ke alam asal, maka Allah melimpahkan kenabian kepada
ruh agung Muhammad Rasulullah, penutup penunjuk jalan dari kesesatan ke
alam terang. Ia di tulis untuk mengingatkan mereka yang lupa membuka
hatinya. Nabi mengajak manusia agar kembali dan sampai serta bertemu
dengan 'Jamal Allah' yang azali, sesuai dengan firman Allah:
"Katakanlah, Ini adalah jalan Ku. Aku mengajak ke jalan Allah dengan
pandangan yang jelas. Aku dan para pengikut Ku". Nabi bersabda "Para
sahabat ku seperti bintang-bintang, mengikut yang mana pun kamu akan
mendapat petunjuk".
Pada
ayat tadi di jelaskan bahawa Nabi mengajak manusia kembali kepada Allah
dengan pandangan yang jelas, yang di dalam Al-Quran di sebut
'basyirah'. Basyirah adalah dari ruh asli yang terbuka pada 'Mata Hati'
bagi para aulia. Basyirah tidak akan terbuka hanya dengan Ilmu Zahir
saja, tetapi untuk membukanya harus dengan Ilmu Ladunni Batin (ilmu yang
langsung dari Allah). Sesuai dengan firman Allah "Kepada dia Ku berikan
ilmu yang langsung dari Ku". Untuk menghasilkan basyirah, manusia
mengambilnya dari ahli basyirah dengan mengambil talqin dari seorang
wali mursyid yang telah berkomunikasi dengan alam lahut. Wahai saudara
ku, masuklah pada 'tariq' (jalan kembali kepada Allah) dan kembalilah
kepada tuhan mu bersama golongan ahli ruhani. Waktu sangat sempit, jalan
hampir tertutup dan sulit tempat untuk kembali ke negeri asal (Alam
Lahut).
Selasa, 28 Agustus 2012
Sabtu, 25 Agustus 2012
Renungan HATI
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan tinggal pemikiran, yang tidak berbekas pada perbuatan.
Banyak orang baik, tapi tidka berakal..
Ada orang berakal, tapi tidak beriman..
Ada yang berlidah fasih, tapi berhati lalai..
Ada yang khusyuk, tapi sibuk dalam kesendirian..
Ada yang ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis..
Ada yang ahli maksiat, tapi rendah hati bagaikan sufi..
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, dan..
Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat..
Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat..
Ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut..
Ada yang berlisan bijak, tapi tak memberi teladan..
Ada pezina, yang tampil jadi figur..
Ada yang punya ilmu, tapi tidak paham..
Ada yang paham, tapi tidak menjalankan..
Ada yang pintar, tapi membodohi..
Ada yang bodoh, tapi tak tahu diri..
Ada yang beragama, tapi tidak berakhlak..
Ada yang berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan..
Lalu, diantara semua itu.. aku ada dimana?!
Ada yang ahli maksiat, tapi rendah hati bagaikan sufi..
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, dan..
Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat..
Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat..
Ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut..
Ada yang berlisan bijak, tapi tak memberi teladan..
Ada pezina, yang tampil jadi figur..
Ada yang punya ilmu, tapi tidak paham..
Ada yang paham, tapi tidak menjalankan..
Ada yang pintar, tapi membodohi..
Ada yang bodoh, tapi tak tahu diri..
Ada yang beragama, tapi tidak berakhlak..
Ada yang berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan..
Lalu, diantara semua itu.. aku ada dimana?!
Jumat, 20 Juli 2012
Kamis, 14 Juni 2012
Limpahkanlah kesabaran atas diri kami
Ya Allah Ya Rabbi, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan
kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, limpahkanlah kesabaran
atas diri kami , kokohkan serta tetapkanlah pendirian kami, dan
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir
Ya Allah kami mengakui atas sekian banyak nikmat yang telah Engkau
berikan kepada kami dan kami mengaku pula sekian banyak dosa yang telah
kami lakukan, maka ampunilah dosa dosa kami
Ya Allah, Engkaulah Rabbku, tidak adalah yang patut disembah selain
Engkau, Engkau yang menciptakan diriku, dan aku adalah hamba – Mu.
Wahai Rabb kami hati kami telah lelah, tenaga kami telah terkuras,
air mata telah melelehkan semangat kami, kami melihat saudara saudara
kami ditindas, dihina, dan dianiaya karena memperjuangkan agama Mu namun
kami tiada berdaya
bantu dan selamatkanlah saudara saudara kami dimanapun mereka berada,
bantu dan tolonglah saudara saudara kami mujahidin dimanapun mereka
berjuang, berikanlah mereka keteguhan , tambahkanlah dalam diri mereka
keyakinan , satukanlah kekuatan mereka
Ya Rabb kami, bantu dan tolonglah kami dalam menghadapi fitnah, dan
kedzaliman dari mereka yang menghina dan mengabaikan perintah Mu
Wujudkan kekuasan dan keperkasaan Mu Wahai Raja Segala Raja Pemilik
Kebesaran dan Kemulyaan berikanlah kekuatan Mu , keperkasaan Mu kepada
mereka para mujahidin yang berjuang dijalan Mu
Wahai dzat yang maha Tinggi dan Maha Besar , nasib kami ditangan Mu kami serahkan segala urusan kami kepada Mu
Ya Allaah Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui , hanya kepada
Mu kami mengadukan kesengsaraan , penindasan , kedzaliman dan ketidak
adilan. Hanya kepada Mu Ya Allaah kami mengadukan kejahilan dan
kekejaman serta belenggu perbudakan.
Kirimkanlah Bantuan dari sisi Mu untuk menegakkan kebenaran ,
Hancurkan semua kedzaliman dan penindasan, Musnahkanlah Kebatilan ,
luluh lantakkan mereka yang menganiaya hamba – hamba Mu
Ya Allah Tumpaslah segala penindasan dan ketidakadilan , pembelotan ,
pengkhianatan , dan kebatilan, arahkanlah kekuatan Mu , Kekuasaan Mu ,
Kebesaran Mu kepada mereka ,
Wujudkanlah Keperkasaan Mu
Wujudkanlah Keperkasaan Mu
Wujudkanlah Keperkasaan Mu
Wujudkanlah Keperkasaan Mu
Wujudkanlah Keperkasaan Mu
Wahai Raja Segala Raja Pemilik Kebesaran dan Kemulyaan
Selasa, 12 Juni 2012
MEMILIH JALAN HIDUP
Di dunia yang kejam seperti saat ini kita harus ekstra berhati-hati
karena beberapa orang didalam kehidupan disekeliling kita ada untuk
mengejar kesenangan dan keinginan mereka sendiri. Beberapa akan
mengatakan hal yang mereka pikir anda ingin mendengar , beberapa mungkin
mendengarkan apa yang anda katakan , beberapa hanya datang dan kemudian
pergi tanpa adanya suatu ikatan. Jika kita ingin menghindar dari
berurusan dengan mereka orang – orang yang menipu dengan hanya
memanfaatkan kita ketika mereka butuh dan kemudian pergi ketika telah
mendapatkan apa yang mereka inginkan, kita harus bersedia untuk
melakukan beberapa hal terlebih dalam menjalin suatu hubungan
persahabatan.
Pertama anda harus sangat senang hanya kepada anda sendiri dan
menjadi diri sendiri , tanpa harus mau tahu apa yang orang pikirkan
tentang diri anda, dengan tentunya haruslah hidup dijalan yang telah di
Ridhai Nya, anggaplah semua adalah makluk Allaah dan apa yang ada
disekeliling kita adalah hanya berada didalam kekuasaan Nya, sehingga
apapun yang terjadi pada diri dan sekeliling anda kesemuanya adalah
semata – mata Tanda – Tanda Kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala.
Kedua Hilangkan Kebencian terhadap sesuatu apapun yang ada
disekeliling anda karena semua adalah makhluk Allah Subhanahu Wata’ala,
dan haq mengatur serta memerintah hanyalah milik Allaah , namun jangan
juga tinggalkan untuk sekedar menasehati dan atau mengingatkan.
Ketiga Hilangkan Kekhawatiran terhadap apapun yang ada pada diri
maupun sekeliling anda dan sekali lagi tanamkan dalam diri bahwa segala
sesuatunya adalah dalam kekuasaan Allaah Subhanahu Wata’ala.
Ke empat hilangkan rasa memiliki , mungkin hal ini akan sedikit sulit
karena kita hidup didalam zaman , negara , daerah , dan atau aturan
yang sangat ketat tentang hal yang satu ini, pergunakanlah rasa memiliki
hanya untuk orang lain terhadap diri sendiri, sedangkan apa yang anda
miliki anggaplah bahwa semuanya hanya Milik Allaah Subhanahu Wata’ala,
hal ini penting dalam rangka untuk menghilangkan kesedihan ,
kekhawatiran , keputus asaan dan sebagainya.
Dengan sedikitnya memiliki ke empat hal tersebut diatas yang mungkin
dapat anda cari sendiri atau dapat juga dilihat catatan yang menarik
untuk dibaca yakni 7 Pedoman Orang Gila , Insya Allah kita akan memiliki hidup yang tenang , tentam dengan tidak ada kekhawatiran dan juga kesedihan.
Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah apakah kita memilih keyakinan
yang cukup untuk percaya bahwa segala sesuatunya hanyalah milik Allah
…? kesemuanya adalah tergantung kepada masing – masing orang.
Kita dapat menjadi sangat senang dan dengan
mudah berbagi kebahagiaan yang kita rasakan dengan orang lain, tapi
untuk dapat berbagi kebahagiaan tersebut tentunya haruslah datang dari
dalam diri kita sendiri, jika kita pernah ingin benar – benar bahagia
kita harus menjadi sadar akan fakta bahwa kitalah yang menentukan
kebahagiaan kita dan bukan orang lain yang menentukan kebahagiaan kita.
Menjadi senang pada cara anda sendiri bahwa anda mengembangkan
keyakinan dalam diri anda bahwa hanya anda yang mengerti diri sendir,
itu bagus untuk dapat diterima secara sosial, tetapi kita tidak boleh
mengandalkan penerimaan ini untuk mengukur seberapa bahagia kita atau
seberapa tidak bahagianya kita. Lakukan apa yang ingin anda lakukan dan
cintai apa yang anda lakukan maka dengan demikian anda seharusnya tidak
memiliki masalah untuk menemukan rasa kebahagiaan anda sendiri tanpa
tergantung pada orang lain.
Wallahu A’lam
★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★
★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★ ☆ ★
Langganan:
Postingan (Atom)