Agus Malaka.blogspot.com
DENGAN SENI HIDUP AKAN MENJADI INDAH DENGAN ILMU HIDUP AKAN MENJADI MUDAH DENGAN IMAN HIDUP AKAN MENJADI TERARAH
Selasa, 21 Januari 2014
Minggu, 30 Desember 2012
Minggu, 23 Desember 2012
Rabu, 14 November 2012
Doa akhir dan awal tahun Hijriyah
Kita akan  memasuki tahun baru Islam, yaitu 1 Muharram 
tahun 1434 Hijriyah. Meskipun banyak dari sebagian kita umat Islam yang 
memandang ‘biasa-biasa saja’ tahun baru Islam ini namun sesungguhnya 
saat pergantian tahun baru Islamlah saat yang paling tepat untuk memulai
 sebuah resolusi baru.
‘Resolusi baru’, seperti itulah ungkapan yang banyak diucapkan oleh 
sebagian saudara-saudara kita saat mereka merayakan pergantian tahun 
baru Masehi. Namun sebenarnya momen yang tepat untuk memulai resolusi 
baru adalah ketika pergantian tahun baru Islam. Mengapa?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita akan melihat sekilas jauh ke 
belakang tentang asal muasal dimulainya perhitungan tahun/kalendar Islam
 (hijriyah). Ketika itu khalifah Umar bin Khattab ra. setelah berunding 
dengan beberapa penasihatnya akhirnya memutuskan untuk menggunakan tahun
 dimana Rasulullah Saw. berhijrah dari Mekah ke Madinah sebagai awal 
permulaan perhitungan kalendar Islam. Momentum hijrah Rasulullah Saw. 
dianggap mewakili ‘era baru’, karena bukan halnya saat itu Rasulullah 
berhasil meloloskan diri dari kota Mekkah yang sudah tidak kondusif lagi
 bagi perkembangan dakwah beliau namun juga keputusannya untuk berhijrah
 ke Madinah membawa pelita terang bagi kebangkitan Islam sehingga beliau
 berhasil membangun pondasi mental dan spiritual bagi umat Islam yang 
terasa sampai sekarang ini.
Para shalihin mengajarkan kita untuk berdoa ketika menjelang 
pergantian tahun. Dan dibawah ini adalah doa akhir tahun dan awal tahun 
yang lafadznya cukup terkenal karena banyak terdapat di buku-buku doa.
Doa Akhir Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa
 dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 
Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri 
perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan 
dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan 
apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada 
perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, 
maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani 
‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya
 ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da 
jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu 
fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma
 yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa 
taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa 
Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan 
kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, 
segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi 
larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak 
melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang 
sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau 
telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena 
itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya 
dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal 
perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan
 pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat 
Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal 
kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai 
Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu 
kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Doa Awal Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam. 
Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita 
sebagai Mu’min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru 
ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa 
fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad 
aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi
 wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i 
wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, 
wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa 
‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada 
junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu
 perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya 
dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa
 nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan 
amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki
 Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan
 keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan
 ke atas para keluarga dan sahabatnya.
Senin, 12 November 2012
BAHAYA NARKOBA
I. PENDAHULUAN
 Beberapa masalah yang menjadi masalah putra-putri/generasi muda kita sekarang ini. Masalah-masalah tersebut adalah :
1. Ketdakpastian masa depan.
Sebagian
 besar putra-putri kita tidak memiliki kejelasan masa depan. Akan 
menjadi apa besok tidak dapat mengetahuinya. Tak ada sekolah yang 
menjamin kerja alumninya kecuali sejumlah lembaga pendidikan tertentu 
yang jumlahnya sangat sedikit. 
2. Persaingan hidup yang semakin ketat
Kita lihat fenomena ketika dibuka lowonga kerja. Satu peluang bisa diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan orang.
3. Beban seksual dan narkoba.
Maksud
 hati pengin menikah tetapi belum bekerja, akibatnya tertunda. Padahal 
seiring dengan meningkatnya nilai gizi dan berbagai rangsangan seksual, 
putra-putri kita semakit cepad dewasa secara seksual, tetapi untuk 
melampiaskannya harus menanti punya pekerjaan lebih dulu. Umur 9 tahun 
sudah mimpi basah/haid pertama, untuk melampiaskannya menanti sampai 
umur 30 tahun karena baru dapat pekerjaan. Bayangkan 21 tahun harus ngempet. Mana tahan, amat berat.
Di
 tengah-tengah kegalauan itu remaja kita ingin lari dari masalah dan 
hidup nikmat maka dengan cara yang instant, mereka terperangkap oleh 
NARKOBA.
II. BAHAYA NARKOBA  MENURUT AGAMA
 Persoalan narkoba adalah bagian dari persoalan abadi manusia. Sebab
 persoalan ini telah ada dari dulu dan akan selalu ada sampai kapanpun. 
Oleh karena itu hal ini juga manjadi bagian dari perjuangan abadi 
manusia. Kita tidak boleh putus asa untuk selalu mencegah, menanggulangi
 dan menyembuhkan putra-putri kita dari bahaya narkoba.
 NARKOBA adalah bagian dari khamr yang telah banyak dinyatakan dalam al-Qur’an dan hadits.
يَسْأَلُونَكَ
 عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ 
لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا
 يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ 
لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ(219)
Mereka
 bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya 
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa 
keduanya lebih besar dari manfa`atnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa
 yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” 
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu 
berfikir, (QS. Al-Baqarah : 219)
يَاأَيُّهَا
 الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى 
حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ 
حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ
 أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ 
تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ
 وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا(43)
Hai
 orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam 
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan 
pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar
 berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam 
musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh 
perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu 
dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya
 Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun.
(QS. An-Nisa : 43).
يَاأَيُّهَا
 الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ 
وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ 
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(90)إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ 
بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ 
وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ 
مُنْتَهُونَ(91)
Hai
 orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, 
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
 keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu 
agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud 
hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran 
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat 
Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan 
itu). (QS. Al-Maidah : 90-91)
 Dalam hadits Rasulullah bersabda :
كل مسكر خمر و كل خمر حرام (رواه البخارى)
Setiap yang memabukakan adalah khamr, dan setiap khamr adalah haram. (HR. Bukhari).
 Dari beberapa ayat di atas dijelaskan bahaya khamr termasuk di dalamnya narkoba, yaitu :
1. Bahaya sosial (menimbulkan permusuhan dan kebencian sesama)
2. Bahaya ritual (menghalangi untuk ingat kepada Allah).
3. Minum khamr adalah perbuatan syaitan dan bagian dari penyakit masyarakat seperti judi, klenik (musyrik) dan mengundi nasib.
Rabu, 07 November 2012
DUNIA HANYA TEMPAT PERSINGGAHAN
Persiapkan Diri Menuju Hari Akhir
Kehidupan di dunia ini ibarat tempat penyeberangan yang sedang dilalui oleh orang-orang yang hidup di dalamnya. Setiap orang akan melewati dan meninggalkannya, lalu menuju kehidupan yang sesungguhnya. Allah SWT menjadikan dunia ini sebagai tempat beramal dan akhirat sebagai tempat pembalasan amalan. Maka setiap orang yang beramal, dia akan melihat balasannya. Dan orang yang lalai akan menyesali perbuatannya. Setiap orang yang menjalani kehidupan dunia ini akan ada saat berakhirnya. Hari pembalasan pasti akan datang, karena itu janganlah kita tertipu dengan gemerlapnya kehidupan dunia yang sementara ini, sehingga melalaikan kita dari kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan di akhirat kelak.
Kematian adalah suatu kepastian yang akan menimpa seseorang. Kematian akan memisahkan dirinya dari keluarga, harta, serta tempat tinggalnya. Allah SWT telah memberitakan melalui firman-Nya, bahwa di antara manusia ada yang akan mendapatkan pertolongan dan mendapatkan kabar gembira pada saat kematiannya, ada pula yang merasakan ketakutan yang luar biasa. Allah SWT menyebutkan keadaan orang-orang yang bahagia saat kematiannya dalam firman-Nya,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الاخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ﴿٣١﴾ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ ﴿٣٢﴾“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushshilat: 30-31).
Semua kita tentunya mengharapkan kabar gembira di saat malaikat maut hendak mencabut nyawa kita. Karena dengan itu seseorang akan mengawali kehidupan bahagia di alam akhirat kelak. Kebahagiaan hidup di akhirat itu tentu dimulai dengan kenikmatan di alam kubur dan kemudahan-kemudahan yang akan terus dialami pada kehidupan akhirat nantinya. Keutamaan yang Allah karuniakan akan dirasakan oleh orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah, hal ini ditandai dengan menerima dan menjalankan syariat-Nya. Yaitu orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam beribadah kepada-Nya dan mengikuti jalan Rasulullah SAW dan para ulama yang mengikuti jejaknya. Adapun orang-orang yang menyerahkan diri kepada selain Allah SWT, maka dia akan merasakan siksa yang sangat pedih. Dimulai dari saat kematiannya dan begitu pula ketika berada di alam kuburnya serta kejadian-kejadian berikutnya.
Sudah merupakan keyakinan, bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir dan akan datang saatnya hari kebangkitan. Seluruh manusia, sejak yang pertama kali diciptakan hingga yang terakhir akan dibangkitkan dari alam kuburnya, serta akan dikumpulkan di padang mahsyar. Selanjutnya, kehidupan akhirat akan berujung pada dua tempat tinggal yang sesungguhnya, yaitu surga atau neraka. Maka di antara manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, akan menjadi penduduk surga dan dikatakan kepada mereka:
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَآأَسْلَفْتُمْ فِي اْلأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“Makan dan minumlah kalian dengan penuh kesenangan disebabkan amal yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (saat di dunia).” (Al-Haqqah: 24)
Sementara yang lainnya akan menjadi penduduk neraka. Mereka akan menyesal terhadap kelalain mereka saat menjalankan kehidupan di dunia dengan mengatakan seperti yang difirmankan Allah.يَاحَسْرَتَى عَلَى مَافَرَّطتُ فِي جَنْبِ اللهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ
“Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan aku sungguh dahulu termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).” (Az-Zumar: 56)
Saudaraku..............! Marilah kita berlomba-lomba dalam beramal shalih dalam kehidupan yang singkat ini. Janganlah kita menjadi orang yang memiliki sifat sombong sehingga menolak kebenaran yang datang kepada kita. Begitu pula, janganlah kita menjadi orang-orang yang lebih mementingkan kehidupan dunia dan mengikuti hawa nafsu. Allah SWT meenyatakan dalam firman-Nya:
فَأَمَّا مَن طَغَى . وَءَاثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى . وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى . فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
“Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 37-41).
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayahNya kepada kita, sehingga kita tetap istiqomah dalam menjalankan pengabdian diri kepadaNya, dan dengan itu kita berhak untuk mendapatkan keridhoanNya dan mendapatkan surga yang dijanjikanNya untuk orang-orang yang beriman.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ
Jumat, 26 Oktober 2012
Nurun Ala Nurin_ Cahaya diatas Cahaya
Assalamualaikum Wr. Wb.
Nurun Ala Nurin, Anakku. Sesungguhnya namamu menyebut kebesaran Tuhan semesta alam, yang menuntun manusia menuju Cahaya-Nya.
Satu hal yang ingin Bapak sampaikan kepadamu, bahwasaanya Bapak tidak bisa memberimu sesuatu yang berharga kecuali pemahaman terhadap agama Islam, khususnya tentang ketauhidan kepada Allah SWT dan hikmah di dalam memahami samudra Al-Qur’an yang luas dan dalam.
Itupun juga sangat sedikit yang bisa Bapak berikan, sebatas apa yang telah Bapak ketahui sebelumnya, sehingga masih harus engkau cari nilai kebenaran yang lebih tinggi dari apa yang bisa engkau pahami dari yang Bapak sampaikan. Dengan harapan ketauhidan dan hikmah yang engkau miliki bisa lebih memberi jawaban yang semakin terang atas segala persoalan yang engkau hadapi selama hidup di dunia dan di akhirat.
Apa yang Bapak berikan tentang ketauhidan dan hikmah ini hanya berdasar pada sedikit eksplorasi ayat Al-Qur’an, beberapa hadist, serta dari pendapat dan tulisan orang-orang yang Bapak anggap mumpuni ketauhidan dan ilmu-nya. Masih banyak hikmah ayat Al-Qur’an yang perlu di ihjtihad-ti, masih bertumpuk hadist yang perlu ditelaah, dan masih luas samudra ilmu ketauhidtan yang perlu diperdalam, sehingga engkau semakin mendapatkan cahaya selama menempuh jalan yang lurus, yaitu jalan yang menuju Allah SWT semata.
Kalimat-kalimat yang Bapak sampaikan ini adalah bagaian kecil dari partikel cahaya untuk menuntun pada tujuan hidup, yaitu menuju (kembali) kepada Rab-mu. Sehingga masih harus engkau cari berjuta-juta partikel lain agar cahaya semakin terang, agar jalan yang lurus semakin mudah dilalui, dan pada akhirnya semakin mudah tujuan hidup tersebut tercapai.
Semoga Allah SWT selalu membimbingmu dan memberikan partikel-pertikel cahaya tersebut kepadamu.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Langganan:
Komentar (Atom)








